SELAMAT DATANG DI AWIMEEPA-SULUT
AWIMEEPA-SULUT

SI,ECENG GONDOK YANG GANAS

Tumbuhan eceng gondok

Oleh : Anton Kayame

Mentari mulai menerangi alam,terlihat embun pagi mulai meluap menutupi alam sekiranya terlihat indah saat dipadang,yang  diiringi dengan kicauan burung wiyai yang sangat merdu,asap warga pun mulai naik dari gubuk bertanda pagi hari telah tiba. Meumau yang berprofesi sebagai penjaring ikan tergesa-gesa pergi dari gubuknya untuk menangkap ikan di danau ,meumau mulai menelusuri lewat kali yang dipenuhi dengan rumput yang aneh,dan akhirnya tiba di muara kali.

Banyak warga mulai menyongsong ke danau untuk menangkap ikan,meumau  pun tiba di dusunnya (utugumee). Sehariannya,meumau menghabiskan waktunya disitu,entalah karena itu menjadi sumber pendapatan untuk menghidupi keluarganya, hari itu meumau melihat dusunnya tidak seperti sebelumnya. Terlihat banyak rumput bermahkota berbaris dipinggiran dusun itu,meumau menggelengkan kepala sambil berkata’’apakah semua ini,takdir tuhan ...tidak? enyaklah,meumau pun pasrakan saja dengan semua itu,lalu balik.

Amadi,temannya meumau curhat’’meumau kenapa balik..? adoooo teman (ogee waee) dusunku dipenuhi dengan rumput hijau yang tidak tau dari mana asalnya. Amadi menisyaratkan untuk membersikan semuanya,namun meumau abaikan dengan hal itu, sebab itu adalah eceng gondok yang tidak bisa diatasi,ia merasa lelah akan nasib keluarganya yang tergantung pada jaring ikan.

Angin selatan mulai tertiup dari bagian bukit bobaigo tandanya akan ada angin badai,ya’’itu adalah (yaweibou) yang selalu menggoyahkan danau,meumau bergegas pergi meninggalkan temannya. Mulai terdengar gemuru ombak yang dekat’’samparan angin pun terasa. Terlihat gerombolan hitam dan padat berayun-ayun diatas danau,terlihat bagaikan spedboad yang sedang melawan ombak.

Setibanya didarat meumau pergi ketempat yang lebih tinggi’’di Koyoma kagoudaa dan melihat kearah danau nampaknya banyak gerombolan hitam itu berombang-ambing,terlihat seperti spedboad dalam jumlah yang banyak. Terasa kaget’woow benda apa itu,sembari bertanya pada batinnya,apakah itu spedboad yang datang untuk suatu masalah di detauwobado sampai yainoudimi. Lama kelamaan terlihat mulai dekat dan mulai bersandar di pinggir danau,nampaknya itu bukanlah spedboad melainkan rumput eceng gondok.

Meumau pun sadar  akan masalahnya yang menimpa dengan sumber pendapatannya di utugumee,ternyata sumber rumput eceng gondoknya itu berasal dari arah mata angin yaitu selatan. Sadar dengan masalahnya meumau pun menghelang napas dengan lelah,lalu pergi meninggalkan koyoma kagouda.

Meumau yang dahulunya kaya dengan sumber pendapatannya kini menanggung derita menjadi seorang tuna wisma yang mengharapkan bantuan dari orang lain,akankah rencana tuhan yang lebih dasyat,tidak’’ semuanya sulit untuk ditanggung selain berharap kepada pemerintah yang bedasi oportunisme.

***

Cerita diatas ini merupakan sebuah cerita fikti yang menggambarkan kurangnya perhatian dari pemerintah dalam penangkalan eceng gondok di danau Paniai,yang sedang mengelilingi dan mengepung hingga dampaknya kepada masyarakat yang profesinya sebagai nelayan  di bagian pesisir danau.

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
TERIMAH KASIH SUDAH MENGUNJUNGI DI AWIMEEPA-SULUT